Oleh
legi
—
Kamis
—
Tradisional
Perawatan kesehatan ternak secara tradisional kadang lebih ampuh. Postingan kali ini, saya ingin berbagi sedikit pengetahuan tentang meningkatkan nafsu makan ternak secara tradisional melalui ramuan Thailand.
Pertama biasanya nafsu makan ternak turun ditandai dengan gejala yang sering ditemui di lapangan seperti;
1.Makan sedikit,
2.Ternak kelelahan,
3.Kurang bertenaga,
4.Berat badan menurun,
5.Ternak terlihat lesu, dan
6.Kurang bergairah.
Dengan gejala tersebut, kondisi ternak sudah dapat dinilai dengan cepat dan nafsu makannya perlu untuk ditingkatkan kembali secara cepat. Hal ini untuk menghindari pertumbuhan produksi ternak yang lambat.
Sebelum pada pembahasan yang lain, perlu juga diketahui terlebih dahulu penyebab nafsu makan ternak turun. Agar dapat melakukan pencegahan lebih awal dalam menghindari permasalah kesehatan ternak.
Nafsu makan ternak turun biasanya disebabkan oleh:
1.Kualitas pakan yang rendah,
2.Cuaca lingkungan panas,
3.Ternak bekerja terlalu keras,
4.Waktu pemberian makan yang tidak teratur,
5.Penyakit yang terinfeksi,
6.Ternak terluka,
7.Ternak cacingan,
8.Gangguan perut,
9.Ternak stress, dan
10.Ternak demam.
Setelah diketahui gejalanya diatas, maka dikandang perlu di perhatikan dengan baik dan dihindari gejala-gejala tersebut sehingga nafsu makan ternak dapat terjaga dengan baik.
Sobat Bocang,
Di Thailand, ada cara tradisional dalam mencegah nafsu makan berkurang walupun ketika musim kemarau, yang mana kualitas dari rumput menjadi rendah. Maka secara tradisional petani Thailand memberi tambahan ramuan untuk menambah nafsu makan ternak.
Sesuai dengan buku Pengobatan Kesehatan Ternak Tradisional di Asia yang diterbitkan oleh Lembaga Internasional Rokonstruksi Pedesaan (IIRR), Filipina pada tahun 1994. Ramuan tradisional Thailand Timur Laut tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tumbuk dan giling buah Maja Putih (Termmalia chebula) sebanyak 5 kg, buah malaka (Phyllanthus emblica) sebanyak 5 kg, dan garam sebanyak 600 gr.
2. Hasil gilingan campuran tersebut di masukkan ke dalam baskom yang besar, kemudian ditambahkan 15 liter air kencing sapi.
3. Setelah dicampurkan, maka dilakukan fermentasi selama 20 hari.
4. Hasil fermentasi diminumkan pada ternak sebanyak 600 ml per hari sampai nafsu makan ternak kembali normal.
Ramuan tersebut dapat dijadikan sebagai alternatife dalam meningkatkan kembali nafsu makan ternak. Hal ini patut dilakukan, yang mana dari hasil loka karya pada IIRR, menyatakan bahwa ramuan tersebut dapat menyembuhkan.
Referensi: IIRR. 1994. Enthnoveterinary Medicine in Asia: An Information kit on traditional animal health care practices. International Institute of Rural Reconstruction: Filipina.